Hasil test pack positif tapi kantong janin belum terlihat bisa diketahui dari pemeriksaan USG. Lalu apa penyebabnya ya, Bunda. Apakah ini bisa menjadi pertanda bahaya? Perlu diketahui, test pack digunakan untuk mengetahui kehamilan dari pemeriksaan urine. Tes ini dilakukan untuk melacak hormon kehamilan human chorionic gonadotropin (hCG) di dalam tubuh. Tes kehamilan dengan urine ini memiliki keakuratan sekitar 99 persen. Beberapa tes kehamilan bahkan dapat mendeteksi hCG sebelum Bunda melewatkan haid. Hasil tes pack yang positif bisa menjadi dasar Bunda melakukan pemeriksaan USG di dokter. USG dapat melihat kondisi janin, termasuk kantong janin atau disebut juga kantong kehamilan.
Kondisi Janin Saat di USG
kantong kehamilan adalah salah satu tanda pertama kehamilan yang dapat dilihat pada USG transvaginal. kantong kehamilan biasanya terlihat USG pada usia kehamilan 5 minggu, namun terkadang bisa terlihat lebih awal di usia kehamilan 4 minggu . “Memasuki usia 4 minggu kehamilan, kantong kehamilan (gestational sac) sudah dapat dideteksi melalui USG. Sementara itu, kantong kuning telur (yolk sac) terdeteksi di usia 5 minggu kehamilan,” kata Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan slot gacor Paruh Waktu di RS Hermina Jatinegara, dr. Adila Rossa Amanda Malik, Sp.OG, kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu. Menurut Adila, seorang wanita dikatakan hamil dengan janin berkembang bila hasil test pack positif, pada pemeriksaan USG ditemukan kantong kehamilan di dalam rahim, ditemukan ada kantong kuning telur di dalam kantong kehamilan, dan terdeteksi denyut jantung janin.
Penyebab kantong janin belum terlihat
Hasil tes pack positif memang menjadi penentu awal kehamilan. Tapi, parameter lain seperti kantong janin juga perlu diketahui untuk memastikan hasilnya positif.Sebab, test pack positif belum tentu kantong janin terlihat di USG, Bunda. Nah, melansir dari berbagai sumber, berikut 5 penyebab kantong janin belum terlihat padahal hasil test pack positif:
1. Kehamilan tidak berkembang
Menurut Adila, sebuah kehamilan dikatakan berkembang pada trimester pertama bila pada diameter kantong kehamilan di bawah 2,5 cm sudah ditemukan janin. Kemudian, pada panjang janin kurang 5 mm harus sudah terdeteksi denyut jantung.”Jika di atas parameter itu tidak ditemukan janin atau detak jantung, maka artinya janin tidak berkembang di trimester pertama,” kata Adila.Adila menyarankan ibu hamil sebaiknya tak usah khawatir dulu bila test pack positif, tapi janin belum terlihat di USG. Evaluasi perlu dilakukan kembali pada 1 hingga 2 minggu kemudian.
2. Usia kehamilan masih terlalu muda
Usia kehamilan yang masih terlalu muda dapat menyebabkan kantong janin belum terlihat meski hasil tes pack positif, Bunda. Seperti diketahui sebelumnya, kantong kehamilan mulai terdeteksi sekitar usia kehamilan 5 minggu.Dilansir Very Well Family, pada waktu tersebut, hCG telah mencapai level 1.500 sampai 2.000 mIU/mL. Bila tidak ada konfirmasi terkait kadar hCG ini, kehamilan mungkin masih dalam tahap yang sangat awal. Dalam kondisi ini, USG lanjutan dibutuhkan untuk benar-benar memastikan kehamilan, Bunda.Dalam ulasan di European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology tahun 2018 dijelaskan, waktu yang tidak tepat adalah salah satu penyebab paling umum dari ketidakmampuan untuk melihat kantong kehamilan pada USG dini, terutama bila tidak ada gejala seperti perdarahan.
3. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik juga bisa menjadi salah satu penyebab hasil test pack positif tapi kantong janin belum terdeteksi, Bunda. American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menjelaskan, kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi tumbuh di luar rahim.”Jika kadar hCG normal, tetapi kantong kehamilan tidak terlihat, ini mungkin mengindikasikan kehamilan ektopik. Namun, ACOG mengatakan bahwa mencatat pengukuran hCG berturut-turut, yang dilakukan dalam waktu dua hingga tujuh hari untuk melacak perubahan, diperlukan untuk diagnosis yang akurat,” kata penulis buku After Miscarriage, Krissi Danielsson.
4. Keguguran
Keguguran adalah hal terburuk dari tidak ditemukannya kantong janin di awal kehamilan. Menurut ACOG, hilangnya kehamilan sebelum 13 minggu disebut keguguran dini. Sementara menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), keguguran adalah janin yang meninggal sebelum usia 28 minggu kehamilan.Sebagian besar keguguran disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan. Keguguran dapat ditandai dengan munculnya rasa nyeri dan kram perut, perdarahan, keputihan berlebih yang abnormal, serta cairan ketuban merembes.”Jika ada penurunan kadar hCG bersamaan dengan tidak ditemukannya kantong kehamilan, diagnosisnya hampir pasti adalah keguguran. Seperti halnya kehamilan ektopik, ada pilihan pengobatan berbeda yang tersedia bila mengalami keguguran,” ujar Danielsson.